Update pertama di Bulan September 2011, Sesuai dengan judul post diatas, artikel kali ini akan membahas tentang Penggunaan File .htaccess. Sebelumnya kita harus tahu terlebih dahulu,
apa itu htaccess?
File .htaccess adalah file konfigurasi yang disediakan oleh web server Apache, yang biasanya digunakan untuk mengubah settingan default dari Apache. Kita ketahui bahwa sebagian besar hosting web
di internet menggunakan Apache sebagai servernya sehingga bagi para
pengelola web / webmaster sedikit banyak harus belajar tentang .htaccess agar kita bisa mengubah settingan default dari server.
File .htaccess merupakan file teks ASCII sederhana yang biasanya diletakkan dalam root direktori. File ini diharuskan dalam format ASCII dan bukan binary dan untuk file permission (atribut file) pada server hosting harus di set 644 (rw-r-r). Hal tersebut dimaksudkan agar server dapat mengakses file .htaccess, tapi mencegah user untuk mengakses file .htaccess dari browser mereka. File .htaccess yang diletakkan dalam root direktori
dapat digunakan untuk mengubah konfigurasi dari
subdirektori-subdirektori yang ada didalamnya, sehingga dalam satu
website biasanya kita cukup untuk mempunyai 1 file .htaccess saja yang diletakkan dalam root direktori.
Kode perintah dalam file .htaccess harus ditempatkan dalam satu baris, jadi apabila kita membuat file .htaccess dengan menggunakan text editor seperti notepad maka kita harus mendisable fungsi word wrap (memotong baris) terlebih dahulu.
Setelah tahu apa itu file .htaccess, selanjutnya...
Kegunaan File .Htaccess
sebagai :
Customize Error Message
artinya kita dapat mengubah halaman error pada server, dengan mendefinisikan sesuai dengan keinginan kita sendiri.
ErrorDocument 500 /error.html
Override SSI Settings
Secara default,
hanya halaman web yang mempunyai extensi .shtml yang bisa menjalankan
server-side termasuk SSI di server. Dengan menggunakan .htaccess kita dapat mengubah setting default tersebut agar SSI bisa bekerja dengan format HTML.
Untuk mengubah settingan tersebut, kita dapat menambahkan kode berikut di file .htaccess
Jika kita menginginkan halaman yang berekstensi .html dan .htm untuk dapat menjalankan SSI, maka file .htaccess dapat ditambahkan kode berikut :AddType text/html .html
AddHandler server-parsed .html
AddType text/html .html
AddHandler server-parsed .html
AddHandler server-parsed .htm
Change Default Home Page
artinya bahwa file .htaccess
dapat digunakan untuk mengubah nama default halaman depan web. Agar
user bisa mengakses website kita hanya dengan nama domain saja
(http://www.nama_web.com) tanpa harus menulis nama file secara jelas
(http:www.nama_web.com/file.html), kita harus mempunyai file index di
root direktori. Nama file yang bisa diterima antara lain index.html,
index.htm, index.cgi, index.php dll. Pastikan bahwa file tsb bernama
index.*
Ada tingkatan dalam pemberian nama tersebut. Jika kita punya index.cgi & index.html di root direktori maka server akan menampilkan index.cgi karena .cgi memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada .html
Dengan .htaccess, kita bisa mendefinisikan file index tambahan atau bisa juga mengubah urutan tingkatannya. Untuk mendefinisikan halamandepan.html sebagai halaman index, kita dapat menambahkan kode berikut ke file .htaccess
DirectoryIndex halamandepan.html
Hal ini akan membuat server mencari file bernama halamandepan.html. Jika server menemukannya maka server akan menampilkannya. Tapi bila tidak, maka server akan menampilkan error 404 Missing Page
Untuk mengubah urutan tingkatan, kita dapat memasukkan perintah DirectoryIndex dengan nama-nama file dalam satu baris. Urutan penulisan file tersebut menentukan urutan tingkatan, contohnya:
DirectoryIndex halamandepan.html index.cgi index.php index.html
Enable Directory Browsing
Untuk alasan keamanan, server Apache biasanya telah menghilangkan default setting yang memungkinkan directory indexing. Opsi inilah yang memungkinkan isi dari direktori untuk ditampilkan di browser jika direktori tersebut tidak mempunyai halaman index.
Contohnya,
jika kita memasukkan sebuah UR yang tidak mempunyai halaman index
seperti misalnya http://websitemu.com/images/, maka browser akan
menampilkan daftar images di dalam direktori tersebut.
Block Users from Accessing Your Web Site
Jika
kita menginginkan mem-blok access untuk beberapa user, dimana kita
mengetahui IP / domainname yang digunakannya, kita dapat menambahkan
kode berikut :
order deny,allow
deny from 123.456.789.000
deny from 456.78.90.
deny from .wwdq.com
allow from all
Pada
contoh di atas, user dg IP 123.456.789.000 akan diblok. Semua user
antara 456.78.90.000 sampai 456.78.90.999 akan diblok. Dan semua user
yang berasal dari WWDQ.com akan diblok. Jika mereka mencoba mengakses
website kita, maka akan tampil error 403 Forbidden (”You do not have
permission to access this site”).
Redirect Visitors to a New Page or Directory
Misalkan
kita membuat ulang seluruh website kita, me-rename halaman &
direktori. Maka pengunjung halaman lama akan mendapat error 404 File Not Found. Masalah tersebut dapat diatasi dengan melakukan redirect dari
halaman lama ke halaman yang baru. Contohnya bila halaman lama kita
adalah oldpage.html dan halaman baru adalah newpage.html maka
perintahnya adalah:
Jika kita me-rename (mengganti nama) direktori, maka perintahnya adalah:Redirect permanent /oldpage.html http://www.mydomain.com/newpage.html
Redirect permanent /olddirectory http://www.mydomain.com/newdirectory/
Perhatikan bahwa nama direktori yang lama ditulis dengan relative path, sementara yang baru ditulis dengan URL absolut.
Prevent Hot Linking and Bandwidth Leeching
Untuk
mencegah orang lain me-link secara langsung ke direktori image anda
dari website mereka, biasanya ada orang mengambil gambar dari website
kita, tapi tetap menggunakan link diserver host kita, ini
tentu akan merugikan bagi kita karena dapat mengurangi bandwith di
hosting kita, untuk mengatasi hal ini kita dapat menambahkan kode
berikut:
RewriteEngine on
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^http://(www\.)?namadomain.com/.*$ [NC]
RewriteRule \.(gif|jpg)$ - [F]
Perintah tersebut akan membuat direktori image hanya bisa diakses bila user sedang mengakses www.namadomain.com
Jika
kita merasa jengkel, kita bisa membuat sebuah image alternatif bila
direktori image di-link oleh orang lain. Contohnya kita membuat image
alternatif dengan nama nogambar.gif yang bertuliskan: “Gambar dr web
lain … kunjungi http://namadomain.com untuk melihat gambar
sebenarnya.” Maka kita dapat menambahkan kode berikut:
RewriteEngine on
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^http://(www\.)?mydomain.com/.*$ [NC]
RewriteRule \.(gif|jpg)$ http://www.mydomain.com/dontsteal.gif [R,L]
Prevent viewing of .htaccess or other files
Untuk mencegah user mengakses file .htaccess, ketikkan perintah:
order allow,deny
deny from all
Bila anda ingin lebih mudah mendapatkan syntax .htaccess, silakan ke situs htaccess generator
Link referensi artikel : http://nanksaurus.com/../htaccess...html
Post Info :
Judul = Pengertian Dan Penggunaan File .htaccess
Url = http://wwdq.blogspot.com/2011/09/pengertian-dan-penggunaan-file-htaccess.html
Author = Riloaw. At : 14.28 Jumat, 02 September 2011 | Comment:3
Artikel Terkait
Judul = Pengertian Dan Penggunaan File .htaccess
Url = http://wwdq.blogspot.com/2011/09/pengertian-dan-penggunaan-file-htaccess.html
Author = Riloaw. At : 14.28 Jumat, 02 September 2011 | Comment:3
direct semua halaman biar menuju kehalaman index semua gimana gan ?
BalasHapusterima kasih gan sangat membantu saya buat pemula
BalasHapusapakah bisa diterapkan pada domain blogspot ?
BalasHapus